Thursday, July 9, 2009

Tips Mengoptimalkan Bios Pada PC Anda

Tips Mengoptimalkan Bios Pada PC Anda
Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya. Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC.

CPU (central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR. Di Persimpangan Jalan Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan penjelasan, agar Anda dapat membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda. Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk lebih memacu komponen-komponen pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil. Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda. Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC Anda.
Melalui setting ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya. Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang. Panduan, Bukan Buku Manual Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini. Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk men-download aplikasi pendukung.

Istilah Fungsi yang Berlainan BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory). Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung. Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru. Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda. Modding BIOS Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat. Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS. Namun, kebanyakan hanya menyediakan fasilitas sederhana.

Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya. Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti welcome boot screen dari BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS. Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk menjalankan fungsi tertentu. Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan dari produsen motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama sekali perihal update BIOS ini. Processor & CPU Frequency Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock. Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah pada mode Standard, Default, atau Auto. CPU Frequency = ? CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier.

Clock pada beberapa BIOS disebut dengan external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali. Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat hal ini tidak sesederhana dulu, waktu penamaan processor menggunakan frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan untuk setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya pada situs resmi para pembuat processor. Setidaknya ini akan menghindarkan kesalahan pada setting. Mengandalkan Nilai Setting Auto Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto pada kebanyakan kasus memang yang terbaik. Kecuali karena satu dan lain hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis. Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS dengan spesifikasi processor yang digunakan. Pastikan nilai clock, multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi processor yang digunakan. Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah disarankan. Beberapa produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC.

Beberapa juga menyediakan preset profile, dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan. Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan dapat terjadi baik pada CPU, maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi. RAM: DRAM Timing Selectable Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank. Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya samasama mengacu pada SPD modul yang terpasang. Hal yang Harus Diperhatikan Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan. CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu tersedianya data tersebut. Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan sebagai parameter DRAM. DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu proses read/write. DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge. Kenali RAM Anda Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda terpasang beberapa DRAM dengan kemampuan beragam, pilih modul DRAM dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.

Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa menggunakan beberapa utility system info yang dapat menjabarkan spesifikasi detail DRAM. Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh dengan kestabilan sistem. Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan. Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki informasi yang lebih baik mengenai modul memory yang terpasang, mencoba setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC. Processor: AMD Configuration Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS paling dirasakan. Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia pada BIOS untuk motherboard dengan platform processor AMD. Lebih khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model Sempron). Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada nama fungsi maupun fasilitas yang tersedia.

HyperTransport Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai berikut. Adalah penerapan interface high speed hubungan point-topoint, menghilangkan masalah I/O bottleneck. Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan menghasilkan tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan desain routing motherboard secara keseluruhan. HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor pengali bus processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat mebiarkannya pada nilai auto. Jika tidak, sebaiknya samakan dengan nilai faktor pengali processor.
AMD Cool‘n’Quiet Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang dihasilkan, juga tingkat kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi AMD Cool‘n’Quiet dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut. Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada menu khusus yang disediakan oleh produsen motherboard. Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron 3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk dapat memfungsikan fasilitas ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating system dan CPU cooler yang mendukung teknologi ini. Processor: Intel Configuration Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel. Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor Intel jajaran tertentu. Jika processor dan motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung.

Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Hyper-Threading Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya, sekiranya Anda menggunakan processor yang sudah mendukung teknologi ini. MPS Version Ctrl For OS Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang diberikan kepada operating system. Pilihlah versi 1.4. Kecuali jika Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa menggunakan pilihan 1.2. CPU Thermal-Throtling Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga sedikit banyak akan memperpanjang umur processor Anda. Thermal Management Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS FeatureCPU Feature. Istilah ini menggantikan penggunaan istilah CPU Thermal-Throtling. Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan mulai pada era Intel Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama Intel SpeedStep.

Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced Intel SpeedStep juga dapat menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang dihasilkan, ini juga menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1. Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya. Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus VID, sesuai dengan tegangan (volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan clock ratio. Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor dengan multiplier yang tidak ter-lock. VGA: VGA Tuning Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang memberikan bandwidth jauh lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal 2,1GB/s, sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai 4 GB/s. Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS. Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya bisa dianalogikan dengan fungsi pada AGP. AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja pada 100 MHz. Jika Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk menentukan nilai saat menaikan kecepatan bus VGA ini. AGP Transfer Mode Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x, 4x, dan 8x.

Untuk interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia. PEG Link Mode PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia pada beberapa BIOS. Tergantung pada produsen motherboard, karena menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua motherboard dengan slot PCI-Express x16. Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan Faster. Dan pada beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock maupun memory clock. Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik. AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size secara spesifik berfungsi untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP. Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short, dan Long. Gunakan pilihan Long, jika penggunaan PC Anda membutuhkannya dan Anda memiliki RAM yang berlimpah. Boot: Quick Boot Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu. Seperti bagaimana cara mengatur boot sequence. Saran kami tetap sama. Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan sehari-hari.

Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda sesekali mengubah boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS. Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan dijelaskan, setting BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini. Tinggalkan Floppy Disk Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah satu bagian boot sequence. Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket. Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai. Optimalkan Fungsi Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk RAID, atau malah interface SATA RAID. Tidak ada yang buruk dengan hal ini. Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi RAID atau SATA yang tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan memperlambat proses booting. Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID.
Setelah proses POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa yang berjalan. Ini adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan. Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2 detik. Tergantung pada waktu delay untuk deteksi harddisk dengan interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya, yang diperlukan adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus mematikan fungsi Silicon SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum menggunakan interface ini. Harddisk: Setting IDE Sequence Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya mengatur hal yang satu ini? Memang relatif mudah, namun tidak demikian dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru, yang dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA. Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara default, harddisk yang terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama proses boot. Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda diberikan kebebasan untuk menentukan sesuai dengan penggunaan.

Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada Integrated Peripherals. Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini. SATA Mode Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk meningkatkan kegunaan dan performanya. On-Chip Serial ATA Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4 IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive). SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode. PATA IDE Mode Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary Master dan Secondary Slave channel. Processor: Dynamic OC Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini.

Mengoptimalkan Windows XP

Mengoptimalkan Windows XP
Posted by: kenduruan  :  Category: Tips dan Trik
Di tempat anda, mungkin banyak orang yang bisa meng-install program. Namun saya yakin sangat sedikit sekali yang mengerti dan mau memahami seni dari proses install tersebut sehingga menghasilkan PC yang optimal.
Sering kita jumpai, komputer sekelas Pentium IV masih dikatakan lambat. Padahal sudah dilakukan berbagai upaya untuk menambah memori dan meningkatkan prosesor. Namun tetap saja, masih ada beberapa proses yang dianggap lambat. Dengan settingan berikut, anda bisa menyulap Pentium III secepat Pentium IV.
Ruang-ruang yang akan kita sentuh adalah sebagai berikut :
System Properties
System Configuration
Registry
System Properties
Adalah ruang berisi informasi tentang nama dan organisasi pemilik. Anda bisa membukanya dengan klik kanan pada icon MyKomputer dan pilih Properties. Atau bisa juga dengan menekan tombol Start + Pause Break.
Ada beberapa rahasia yang akan kita obrak-abrik pada system properties ini, sehingga menghasilkan installasi yang optimal.
Ikuti langkah berikut :
Klik kanan pada icon MyComputer dan pilih Properties.
Klik menu System Restore, pastikan anda mengklik Turn Off System Restore On All Drives Ini akan sangat berguna untuk menghalau salah satu cara perkembangbiakan virus.
Kemudian klik Advanced.
Terdapat 3 menu setting di bawahnya.
Klik Setting pertama dan pastikan anda memilih Adjust For Best Performance. Lanjutkan dengan mengklik Apply. Tunggu beberapa saat, dan tampilan windows akan berubah menjadi klasik. Tampilan tersebut dapat kita rubah sesuai keinginan kita nanti.
Selanjutnya klik Advanced, dan klik Change untuk merubah Virtual Memory.
(Virtual memory adalah Space yang dijadikan memory bayangan untuk membantu kinerja memory asli yang biasa kita sebut RAM. Virtual memory ini akan meminta ruangan dari harddisk.
Pada sub menu Custome Size, terdapat kolom Initial Size. Isikan kolom dengan angka minimal 2 kali jumlah RAM yang anda pasang.
Misalnya anda memasang RAM 1 Giga, maka isi kolom tersebut dengan jumlah minimal 2 x. Dan pada kolom berikutnya isi dengan 2 x kolom pertama. Jangan lupa klik Set. Klik OK dan OK lagi sehingga kembali ke System Properties awal.
Sekarang, klik menu Setting yang ketiga, anda akan melihat dua kolom yang berisi angka 30. Rubah angka tersebut menjadi 3. Kemudian buang tanda Ceklis (v) pada Automatically Restart.
Klik OK setelah selesai.
Tutup System Properties dengan mengklik OK.
Dari hasil otak-atik tadi, tampilan windows terasa amat membosankan. Semuanya serba Classic, seolah-olah bukan Windows XP.
Jangan khawatir, itu hanya sekedar tampilan yang bisa kita rubah setiap saat. Caranya :
Klik kanan di ruang kosong pada area Desktop dan pilih Properties sehingga muncul kotak dialog Display Properties
Klik menu Themes, kemudian pada kolom Themes dibawahnya, klik tanda panah (Pop up) dan pilih Windows XP.
Jika sebelumnya sudah terpilih Windows XP, maka pilih dulu Themes lain, kemudian klik panah lagi dan pilih Windows XP. Ini dilakukan untuk memancing tampilan Windows XP yang sesungguhnya.
Klik Apply dan lihat hasilnya.
Selanjutnya klik menu Desktop, perhatikan di bagian bawah. Disana terdapat sub menu Customize Desktop, klik menu tersebut.
Pada tampilan kotak dialog berikutnya, pastikan anda membuang tanda Ceklis (v) pada Run Desktop Cleanup Every 60 Days.
Ini dilakukan untuk menghindari penghapusan otomatis Windows terhadap icon-icon yang sudah dianggap tidak penting, padahal menurut kita masih sangat penting.
Klik OK dan OK lagi untuk menutup Display Properties
System Configuration
Tenang, jangan pusing dulu… :-P
Ruang berikutnya yang akan kita bedah adalah System Configuration. Perhatikan langkah berikut :
Klik Start > Run dan ketik msconfig kemudian Ok atau langsung tekan Enter
Dideretan menu bagian atas, di ujung kanan terdapat menu Startup. Klik menu tersebut.
Lihat ke bagian bawah, terdapat sederetan nama dengan masing-masing mempunyai tanda ceklis (v).
Nama-nama tersebut adalah indikasi program yang akan selalu berjalan ketika Windows baru pertama kali tampil. Dan jika kita membiarkan tanda ceklisnya, maka Windows akan sedikit lambat ketika pertama kali proses Loading.
buang tanda ceklis pada nama program yang dianggap tidak perlu untuk ditampilkan pada waktu START UP. Kemudian klik Apply
Klik OK untuk menutup System Configuration dan klik Restart.
Setelah komputer Restart dan kembali ke ruangan Desktop, anda dikagetkan dengan munculnya kotak dialog yang tentu saja berbahasa inggris.
Langsung saja klik kotak kecil untuk memberi ceklis pada Don’t Show This Massage ….., (dst) kemudian klik OK. Maka kotak tadi tidak akan muncul lagi ketika Windows baru Restart.
Matikan System restore.
System restore bisa bermanfaat jika komputer bermasalah, akan tetapi semua restore point yang disimpan bisa memakan ruangan yg cukup besar di harddisk. System restore membebani karena selalu memonitor sistem, dengan mendisable system restore maka sebagian resorce bisa dialokasikan untuk hal yg lain.
Buka Control Panel
Klik Performance and Maintenance
Klik System
Klik System Restore tab
Klik ‘Turn off System Restore on All Drives’
Klik ‘Ok’
Mendisable Service Windows yg tidak diperlukan.
Karena windows ditujukan untuk berbagai user dan tugas, maka windows membuat service yg sebenarnya tidak tidak terlalu diperlukan. Service-service berikut ini seringkali memakan resouce yg tidak sedikit, dengan mendisable (me-non-aktif-kan) maka komputer kita bisa mendapatkan sedikit boost karenanya.
Quote:
* Alerter
* Clipbook
* Computer Browser
* Distributed Link Tracking Client
* Fast User Switching
* Help and Support
* Human Interface Access Devices
* Indexing Service
* IPSEC Services
* Messenger
* Netmeeting Remote Desktop Sharing
* Portable Media Serial Number
* Remote Desktop Help Session Manager
* Remote Procedure Call Locator
* Remote Registry
* Remote Registry Service
* Secondary Logon
* Routing & Remote Access
* Server
* Telnet
* TCP/IP NetBIOS Helper
* Upload Manager
* Universal Plug and Play Device Host
* Wireless Zero Configuration -(Jika tidak mengunakan Wireless)
* Workstation
Cara mendisable service diatas :
Klik start > Run > ketik “services.msc”
Dobel klik service yg hendak diubah
Ubah startup type menjadi ‘Disable”
Me-non-aktifkan Microsoft System Sounds.
Secara default MS sound systems membuat komputer berbunyi/bersuara ketika booting awal, shutdown, error, dll. Skenario suara windows jelas membuat komputer lebih lambat (terutama dalam waktu shutdown dan booting awal), untuk me-non-aktifkan silahkan ikuti langkah berikut :
Buka Control Panel
Klik Sounds and Audio Devices
Klik tab Sounds
Pilih “No Sounds” dari Sound Scheme
Klik “No”
Klik “Apply”
Klik “OK”
Booting lebih cepat dengan mengurangi beban Font.
Setiap kali windows booting selalu melakukan loading font-font yg terdaftar di windows. Jika anda bukan desainer grafik, tentu saja ngggak semua font itu digunakan. Saran saya adalah memindahkan font-font di folder lain.
Bikin foler baru
Masuk ke “Fonts” di Control Panel.
Sorot group font yg akan di pindah.
Pindahkan ke folder yg baru, atau untuk mudahnya klik kanan lalu pindahkan ke My Documents.
Reboot, jika anda membutuhkan font yg telah dipindahkan tadi, caranya copy dan paste ke directory font yang lama.
Menaikan Bandwith Win XP ( jika terhubung dengan internet ).
Secara default XP melimit Bandwith menjadi 20%
limitnya bisa diubah menjadi 0%. Caranya :
Start > run > gpedit.msc > local computer policy > Administrative templates > network > QoS Packet Scheduler
pada bagian kiri double click limit reservable bandwidth, check enable pada bagian Bandwidth limit %, ubah menjadi 0
Registry
Registry adalah ruang Administrator Windows. Keluar masuknya program yang terinstall akan selalu melapor terlebih dahulu ke Registry.
Berikut ini adalah directory yang terdapat di Registry yang akan kita obrak-abrik :
HKEY_CLASSES_ROOT
HKEY_CURRENT_USER
HKEY_LOCAL_MACHINE
HKEY_USERS
HKEY_CURRENT_CONFIG
Wah, istilah-istilah apapula itu ? :-D
Ikuti langkah berikut :
Klik Start pilih Run dan ketik regedit, klik OK atau langsung tekan Enter
Klik tanda plus (+) pada HKEY_CURRENT_USER
Klik tanda plus (+) pada Control Panel
Klik tanda plus (+) pada Desktop
( Perhatikan jendela sebelah kanan pada posisi Desktop. Terdapat sederetan String yang cukup memusingkan dan tentu saja berbahasa Inggris. Cari dan temukan menu-menu di bawah ini. Jika sudah ketemu, klik dua kali dan rubah nilainya, kemudian klik OK ).
Membuat Desktop Lebih Stabil.
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Current Version\Explorer
Buat DWORD Value baru dan beri nama DesktopProcess → 1
Mengubah Waktu Delay Ketika Membuka Menu.
HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop
MenuShowDelay → 100
Mempercepat Waktu Booting.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Dfrg\BootOptimizeFunction
Enable → Y
Mempercepat Proses Shutdown.
HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop
WaitToKillAppTimeout → 100
HungAppTimeout → 100
AutoEndTasks → 1
HKEY_USERS\DEFAULT\Control Panel\Desktop
WaitToKillAppTimeout →  100
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControl\Set\Control
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\ControlSet001\Control
WaitToKillServiceTimeout→  100
Tweaking Memori Pada Windows XP.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SessionManager\Memory Management
DisablePagingExecutive → 1
LargeSystemCache → 1
Unload .dll Untuk Mempercepat Akses Memori.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Mocrosoft\Windows\CurrentVersion\Explorer
Jika belum ada Klik Edit > New > Key
AlwaysUnloadDLL   Default → 1
Mengoptimalkan Hard Disk Pada Saat Komputer Idle.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Mocrosoft\Windows\CurrentVersion\OptimalLayout
Jika belum ada Klik Edit > New > DWORD Value > EnableAutoLayout → 1
Mempercepat akses Folder - dengan mendisable Last Access Update.
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Control\FileSystem
Jika belum ada Klik Edit > New > DWORD Value
NtfsDisableLastAccessUpdate →  1
NtfsDisable8dot3NameCreation → 1
Setting Prefetch.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SessionManager\Memory Management\PrefetchParameters\
EnablePrefetcher
Ada 3 pilihan yaitu 0-Disable, 1-App launch prefetch, 2-Boot Prefetch, 3-Both (”3? yg direkomendasikan)
Sekarang tutup Registry dengan tombol Alt + F4 atau dengan mengklik tanda silang (X) dibagian atas kanan jendela.
Restart Komputer anda dan lihat hasilnya.
Semoga bermanfaat